PRA PRODUKSI - MEMBUAT NASKAH, SKENARIO ATAU SCRIPT UNTUK FILM ATAU IKLAN
Kita ketahui bersama bahwa secara umum
tahapan dalam pembuatan video ada tiga, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca
produksi. Kali ini kita akan coba
membahas mengenai tahapan pra produksi. Tahapan ini penting diketahui khususnya untuk siswa/siswi smk jurusan multimedia atau desain
komunikasi visual yang mau mengerjakan tugas uji kompetensi paket
pengolahan audio video. dan
umumnya bagi kita yang ingin belajar tentang produksi video dengan baik. Tahapan
ini bisa dipakai buat semua jenis video baik itu film, iklan komersial maupun layanan masyarakat, company
profile, dan lainnya. Dan
yang akan dibahas kali ini yaitu kita fokuskan bahas mengenai bagaimana cara membuat naskah
video atau script video.
APA SIH FUNGSI DARI NASKAH ATAU SCRIPT INI?
Fungsi utama dari sebuah script atau naskah video itu sendiri yaitu sebagai konsep awal atau konsep dasar untuk pembuatan video yang akan kita produksi. Naskah yang di buat nantinya akan kita
digunakan sebagai panduan sehingga selama pembuatan video nanti, ide, tujuan dan alur pesan dari video kita
tidak melenceng.
Jika kita sudah punya ide tapi kalau kita tidak menuangkannya ke
dalam naskah maka ide dan konsep yang ada di kepala kita bisa saja tidak
terealisasikan dengan baik. Bisa jadi ada beberapa adegan dan shot yang terlewat karena lupa, bisa juga malah kita mengambil shot gambar yang sebenarnya tidak
diperlukan untuk video kita.
Jadi, naskah bisa kita jadikan panduan
saat pembuatan video meskipun terkadang
di lapangan akan ada beberapa yang sedikit berbeda dari naskah. Itu hal yang
wajar. Yang penting tidak merubah gagasan pokoknya. Karena kadang di lapangan
ide bisa saja muncul
dan kalau itu membuat video kita lebih oke saya rasa sah saja sedikit improvisasi dari naskahnya.
BAGAIMANA CARA MEMBUAT NASKAH?
Proses scripting
atau pembuatan naskah sendiri berawal dari satu atau beberapa ide, atau gagasan yang kita
kembangkan menjadi sebuah naskah/script. Naskah ini bisa kita tulis tangan, di ketik di
pc atau laptop, atau bisa juga kita menulis note di hp. Ada beberapa konsep naskah yang umum dan bisa
kita pakai untuk produksi video kita nanti.
MULTI KOLOM
Sesuai dengan
namanya script ini berbentuk kolom-kolom atau seperti tabel dan format naskah
ini lebih sesuai untuk iklan dan company profile. Bentuknya kurang lebih
seperti ini:
Format Multi Kolom |
Inti dari
naskah ini yaitu ada kolom untuk visualnya atau videonya, dan ada kolom untuk audionya. Pada kolom video kita tulis visualnya
atau adegannya. Kita juga bisa menambahkan singkatan dari type shot. contoh di
sini saya pakai mcu atau medium close up. Untuk pembahasan
lengkap tentang type shot atau jenis shot pengambilan gambar akan coba saya bahas di
sini.
Selain kolom video ada juga kolom
audio. Untuk audio bisa berbentuk dialog bisa berbentuk rekaman audio
atau voice over. Kalau berbentuk dialog kita tulis dialognya, kalau berbentuk
voice over kita bisa tulis script voice over-nya. Kalau nggak ada ya bisa kita kosongkan.
Selain itu kita juga bisa
menambahkan kolom durasi untuk mempermudah kita saat syuting sehingga estimasi
durasi video kita nantinya
bisa terlihat. Kita juga bisa
menambahkan kolom musik latar yang digunakan, sound effect dan juga efek
grafis. kita juga bisa menambahkan kolom-kolom lain kalau memang diperlukan.
SKENARIO.
Selain bentuk multi kolom, di
dalam produksi video ada jenis
naskah lainnya yaitu skenario. Jenis
naskah ini biasa dipakai untuk film atau juga untuk video-video yang banyak dialog. Bentuknya
bisa di lihat seperti ini.
Format Skenario |
Biasanya
terdiri dari scene heading atau heading dari sebuah adegan. Scane heading ini
berisi nomor scane, keterangan eksterior atau interior. Biasa disingkat ext
atau int yang menunjukkan lokasi adegan di luar atau di dalam ruangan. Kemudian
berisi lokasi spesifik dan juga menunjukkan waktu seperti pagi siang atau
malam.
Kemudian di
bawahnya ada action atau deskripsi visual dari adegan. Fungsinya untuk
menceritakan tempat, tokoh dan juga apa yang dilakukan tokoh yang berperan.
Untuk menulis action ini kita harus menggunakan deskripsi yang se-simple
mungkin sehingga mudah dipahami. Di bawahnya lagi ada karakter yaitu tokoh yang
berperan. Kemudian di bawahnya lagi ada isi dialog dari karakternya. Jika ada petunjuk
aksi atau petunjuk pengucapan bisa menambahkan parenthetical. Parenthetical ini
ditulis dengan huruf kecil dan di dalam kurung. Kemudian jika scene sudah
selesai, bisa kita tuliskan transisinya seperti cut to atau dissolve
to sebagai arahan untuk menuju ke scene selanjutnya. Secara umum untuk
pembuatan skenario seperti itu.
SHOT LIST
Nah, dari naskah tadi, kita bisa mengembangkannya ke shot list dan juga storyboard. Dengan shot list dan storyboard ini akan lebih memudahkan kita saat pengambilan gambar nanti. Selain itu shot list dan storyboard ini bisa lebih memvisualkan naskah yang kita buat. Berikut contoh dari naskah iklan tadi yang kemudian saya bikin jadi shot list seperti ini.
Format Shot List |
Shot list
ini berisi nomor shot-nya, scene berapa, jenis shot yang dipakai,
angle yang dipakai, pergerakan kamera atau kamera movement, dan juga deskripsi
adegannya.
Bagi yang belum faham tentang macam-macam angle, jenis shot dan pergerakan kamera nanti akan saya coba bahas masing-masing di sini.
Sebetulnya kalau shot list sudah bisa mewakili visualisasi dari naskah kita, maka kita nggak perlu bikin storyboard. Kecuali memang perlu membuat storyboard ya baru kita buat. Karena untuk storyboard bagi saya cukup ribet dan memakan waktu.
Bentuk
storyboard berisi gambar dan keterangan adegannya. Yang terpenting dari
storyboard ini adalah bisa menunjukkan shot dan angle-nya, jadi menurut saya
untuk gambarnya nggak perlu terlalu bagus, kecuali kalau memang bisa bikin
gambar yang bagus enggak masalah tapi
kalau kita yang enggak bisa bikin gambar yang bagus ya enggak usah bagus-bagus
yang penting bisa menunjukkan shot, angle-nya serta peletakan objek in-frame
video kita nanti.
Pembuatan
naskah ini kelihatannya cukup ribet dan agak bikin repot. Tapi kelebihannya
yaitu sangat membantu kita nanti di proses produksi atau proses syuting. Karena
semuanya sudah direncanakan dengan matang, jadi akan lebih mempermudah di tahap
selanjutnya.
Naskah ini juga
akan membantu memudahkan kita berkoordinasi tim, karena sudah memuat panduan
yang jelas untuk dipahami oleh tim. Baik itu kameramen, pemeran, dan lainnya.
Termasuk nantinya akan memudahkan juga di proses pasca produksi atau proses
editing. Karena dengan adanya naskah ini, si editor sudah punya gambaran alur
yang jelas untuk proses editingnya, sudah ada perencanaan tentang musik yang
dipakai sound effect yang dipakai atau efek grafis juga yang dipakai jadi
semuanya sudah terencana, secara otomatis akan membuat proses editing itu lebih
cepat dan lebih pas.
Oke cukup
sekian untuk pembahasan pembuatan naskah video ini cukup singkat tapi juga
cukup bikin pusing karena ini banyak teori-teori yang perlu banyak praktek biar
menjadi kebiasaan yang enggak membebani kita saat pembuatan video kedepannya.
BACA: CARA KOMPOSISI FRAMING VIDEO
Post a Comment